Kamis, 26 Juni 2008

TRANSPALASI ORGAN

TRANSPLANTASI ORGAN

2.2.1 Pengertian Transplantasi / Pencangkokan

Dalam dunia kedokteran Transplantasi memiliki beberapa pengertian diantaranya:

· Pergantian organ atau jaringan tubuh yang tidak dapat perfungsi kembali dengan organ atau jaringan sehat yang berasal dari tubuh sendiri atau orang lain.

· Pemindahan sel, jaringan maupun organ hidup dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien atau dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya misalnya pecangkokan kulit) yang bertujuan mengembalikan fungsi yang telah hilang.

2.2.2 Sejarah dan Perkembangan Transplantasi

Transplantasi mulai popular didunia kedokteran sejak pertengahan tahun 50-an. Dalam melakukan teknik ini terdapat problem yang sangat besar dan berbahaya yaitu rejeksi (penolakan) yang dapat menyebabkan komplikasi

Dewasa ini teknologi transplantasi sudah sangat berkembang sehingga dapat dilakukan terhadap organ yang dulu tidak dapat ditransplantasikan. Transplantasi organ tubuh yang pertama kali sukses dilakukan adalah transplantasi ginjal antara sepasang kembar identik.

Setelah mendapatkan cukup pengalaman dengan transplantasi ginjal, dunia kedokteran mulai mengembangkan transplantasi hati, paru, dan jantung. Transplantasi jantung pertama kali sukses dilakukan pada tahun 1967. Seiring Perkembangan teknologi kedokteran hingga kini sudah banyak organ atau jaringan yang dapat ditransplantasikan antara lain, kulit, kornea, tulang, pembuluh darah, ginjal, jantung, hati dan pancreas

2.2.3 Terminologi dalam Transplantasi

Beberapa terminology dalam trasplantasi diantaranya adalah :

1. Autograft : Transplantasi dimana jaringan yang dicangkokkan berasal dari individu yang sama.

2. Isograft : Transplantasi dimana jaringan yang dicangkokkan berasal dari saudara kembar.

3. Allograft : Transplantasi dimana jaringan yang dicangkokkan berasal dari individu lain dalam species yang sama.

4. Xenograft : Transplantasi dimana jaringan yang dicangkokkan berasal dari species yang berbeda misalnya, ginjal baboon ditransplantasikan kepada manusia.

2.2.4 Jenis-Jenis Transplantasi

² Autotransplantasi

§ Yaitu transplantasi antara dua individu yang sama , bisa disebut juga transplantasi Autologi.

§ Organnya : Kulit, ginjal, pancreas, tulang, limpa dan darah

² Isotransplantasi

§ Transplantasi antar dua individu dengan genetik yang sama, disebut juga transplantasi Isologi.

§ Pada manusia, pencangkokan ini dilakukan untuk setiap organ pada saudara kembar satu telur.

² Alotransplantasi

§ Transplantasi pada dua individu yang spesiesnya sama.

§ Pada manusia disebut juga Homotransplantasi/transplantasi Alogen.

§ Secara klinis transplantasi ini dapat dilakukan oleh dua individu dengan ada/tidak adanya hubungan keluarga.

§ Donor yang digunakan bisa dari donor hidup atau dari mayat.

§ Pada transplantasi ini seluruh organ dapat dicangkok, tetapi dengan syarat :

- Ada persiapan system HLA

- Golongan darah ABO

² Xenotransplantasi

§ Transplantasi pada dua individu yang berbeda spesies asal, yaitu : dari hewan ke manusia ( contoh : simpanse ž manusia)

§ Pencangkokan dapat dilakukan pada tiap organ

2.2.5 Macam-macam Transplantasi Organ

Transplantasi Ginjal.

Transplantasi hati.

Transplantasi Paru

Transplantasi Jantung

Transplantasi kulit.

Transplantasi Kornea

Transplantasi tulang

Transplantasi Pembuluh darah

Transplantasi Pankreas.

2.2.6 Kelemahan dan Keuntungan Transplantasi Organ

Teknik transplantasi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar bagi orang-orang yang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Salah satu transplantasi yang paling sering dilakukan oleh manusia yaitu transfuse darah. Biasanya dalam melakukan transplantasi organ melibatkan beberapa hal yang sangat penting yakni;

1. Pencarian donor yang sesuai

2. Kemungkinan timbulnya resiko akibat pembedahan.

3. Pemakaian obat-obat immunosupresan yang paten

4. Kemungkinan terjadinya penolakan oleh tubuh resipien

5. Kemungkinan terjadinya komplikasi atau kematian.

Teknik transplantasi ini merupakan satu-satunya peluang agar orang-orang yang memiliki kerusakan organ atau organ tersebut tidak dapat bekerja dengan baik sebagaimana fungsinya.

Transplantasi paling baik dilakukan bila organ atau jaringan penggantinya berasal dari tubuh sendiri karena memiliki stuktur yang sama sehingga mencegah terjadinya rejeksi. Akan tetapi jika organ atau jaringan yang berasal dari orang lain maka akan memungkinkan seseorang mengalami rejeksi serta komplikasi yang dapat mengakibatkan kematian.

2.2.7 Tekhnik Dalam Melakukan Transplantasi Organ

Secara tekhnik bedah, transplantasi organ dapat dilakukan dengan cara :

1. Ortopik

Bila organ yang dicangkokkan dipasang di tempat organ yang asli. Sebelumnya organ yang asli diambil terlebih dahulu.

2. Heterotopik

Bila organ yang dicangkokkan dipasang pada tempat organ yang lain. Pada tekhnik ini organ yang rusak tidak dikeluarkan.

Dalam melakukan pencangkokan suatu organ, terdapat beberapa tekhnik dalam hal pembedahan. Biasanya tekhnik ini dilakukan pada saat operasi, baik terhadap donor maupun terhadap pasien. Setiap tekhnik pembedahan pada macam-macam organ dilakukan dengan cara yang berbeda. Adapun tekhnik dalam transplantasi organ tersebut, diantaranya :

1. Transplantasi Ginjal

Tekhnik pembedahan pada transplantasi ginjal :

- Nefrektomi Donor Sukarelawan

Merupakan operasi besar, Tekhnik ini dilakukan melalui insisi ‘flank’. Iga bisa direseksi (dikeluarkan) untuk mempercepat pengupasan. Setelah memotong kulit, jaringan subkutis dan otot ‘flank’, maka ginjal didekati retroperitoneum melalui fascia gerota. Setelah itu, pembuluh darah renalis diberi rangka dan dipotong pada sambungannya dengan aorta dan vena cava. Aorta dipotong pada pinggir pelvis. Bila ginjal telah dimobilisasi sementara, pembuluh darah dipotong dan ginjal dikeluarkan. Setelah itu ginjal segera ditransplantasi.

- Nefrektomi Donor Kadaver

Tekhnik ini dilakukan untuk mengeluarkan salah satu organ dari tubuh seseorang. Kedua ginjal dikeluarkan secara bersamaan dengan segmen sorta dan vena cava untuk menghindari cedera pada pembuluh darah renalis.

2. Transplantasi Hati

Tekhnik pembedahan pada transplantasi hati :

- Anatomi

2.2.8 Transplantasi yang Telah Di Uji Cobakan Di Indonesia

Berbagai macam transplantasi telah dilakukan di Indonesia, walaupun masih ada yang belum diuji cobakan. Hal ini karena kurangnya peralatan medis yang mendukung, serta kurangnya tenaga ahli medis dalam menangani kasus-kasus tentang pencangkokkan organ ini. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, banyak pihak-pihak medis yang sudah berani melakukan berbagai macam transplantasi organ, walaupun masih terdapat resiko buruk yang ditimbulkan pasca pembedahan.

Adapun beberapa macam transplantasi organ yang telah di uji cobakan di negara kita dan seberapa jauh tingkat keberhasilannya setelah melewati pasca pembedahan :

1. Transplantasi Ginjal

Di Indonesia sudah banyak dilakukan pencangkokkan ginjal, terbukti dengan adanya angka keberhasilan yang cukup tinggi. Jika dilihat berdasarkan kelangsungan hidupnya, transplantasi ginjal memiliki persentasi yang cukup tinggi. Kelangsungan hidup pasien 1 tahun berkisar 88 sampai 97 persen dengan kelompok siklosporin dan kelompok azatioprin. Sedangkan untuk kelangsungan hidup pasien 5 tahun berkisar 80 sampai 90 persen. Hal ini membuktikan bahwa di Indonesia tingkat keberhasilan untuk transplantasi ginjal adalah cukup tinggi.

2. Transplantasi Hati

Di Indonesia pencangkokkan hati belum begitu banyak dilakukan, sebab dalam proses pencangkokannya sangat rumit sehingga dibutuhkan ketelitian dalam tekhnik pembedahan. Pasien akan benar-benar sembuh jika melakukan beberapa kali transplantasi hati. Hal ini yang menjadi penyebab rendahnya tingkat keberhasilan dalam transplantasi hati. Selain itu pada transplantasi hati ditemukan beberapa reaksi penolakan pasca pembedahan, sehingga banyak organ yang mengalami komplikasi, hal ini biasanya yang menjadi penyebab kegagalan dalam transplantasi. Jika dilihat berdasarkan kelangsungan hidupnya, transplantasi hati memiliki persentasi yang cukup rendah. Tercatat untuk kelangsungan hidup pasien 1 tahun berkisar 25 sampai 50 persen. Sedangkan untuk kelangsungan hidup 5 tahun berkisar 60 persen. Dilihat dari jumlah persentasi, maka dapat dinyatakan bahwa di Indonesia tingkat keberhasilan untuk transplantasi hati adalah cukup rendah.

3. Transplantasi Pancreas

Macam transplantasi lain yang telah di ujicobakan di Indonesia adalah transplantasi pancreas. Di Indonesia transplantasi ini memiliki tingkat keberhasilan yang lebih sedikit dibandingkan dengan transplantasi pada ginjal. Hal ini disebabkan karena pada transplantasi hati reaksi penolakan lebih banyak terjadi dibandingkan dengan transplantasi organ yang lain. Biasanya pasien mengalami reaksi penolakan terhadap tubuhnya pasca pembedahan. Dengan timbulnya reaksi penolakan, memungkinkan proses pencangkokkan tidak berjalan dengan lancar, akibatnya pasien mengalami gangguan pada organ-organnya.

4. Transplantasi Jantung

Di Indonesia transplantasi jantung merupakan salah satu pencangkokkan organ yang memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi setelah transplantasi pada ginjal. Sekarang ini sudah banyak pihak medis yang melakukan pencangkokkan pada jantung, baik pada pasien yang menderita penyakit jantung stadium akhir maupun pasien yang menderita penyakit jantung bawaan. Jika dilihat dari kelangsungan hidupnya, tingkat keberhasilan dari transplantasi jantung umumnya meningkat dari tahun ketahun, hal ini dapat terbukti dengan adanya kenaikan persentasi.

5. Transplantasi Sumsum Tulang

Macam transplantasi lain yang telah diujicobakan di Indonesia adalah transplantasi sumsum tulang. Pencangkokkan ini belum banyak dilakukan di Indonesia, disamping kurangnya tenaga ahli juga dikarenakan terdapat beberapa proses dalam pencangkokkan untuk mencapai tingkat keberhasilan. Jenis dari transplantasi sumsum tulang ini bermacam-macam, hal ini menjadi tantangan bagi pihak medis untuk bisa menangani berbagai jenis permasalahan yang menyangkut masalah pencangkokkan.

Tidak ada komentar: